7 Kebiasaan yang Membuat Karpet Rumahmu Semakin Kotor

Senin, 06 Oktober 2025 | 15:56:18 WIB
7 Kebiasaan yang Membuat Karpet Rumahmu Semakin Kotor

JAKARTA - Karpet adalah elemen penting dalam kenyamanan rumah, tetapi sayangnya, ia juga sering menjadi sarang debu, kotoran, dan kuman. Meskipun sudah dibersihkan rutin, karpet kadang tetap terlihat kotor dan bau tak sedap. Ternyata, beberapa kebiasaan sehari-hari bisa menjadi penyebab utama kondisi ini.

Memahami apa saja kebiasaan tersebut bisa membantu menjaga karpet tetap bersih, higienis, dan tahan lama. Berikut ini adalah tujuh kebiasaan yang sering dilakukan tanpa disadari malah membuat karpet semakin kotor dan cepat rusak.

Kebiasaan yang Merusak Kebersihan Karpet

1. Memakai Sepatu di Dalam Rumah
Debat soal memakai atau melepas sepatu di dalam rumah memang sudah lama terjadi, namun para ahli kebersihan sepakat, sepatu harus dilepas di pintu masuk. Sepatu membawa berbagai kotoran seperti bakteri, serbuk sari, batu kecil, dan minyak dari luar.

Sofia Martinez, CEO Sparkly Maid Austin, mengatakan, “Kita telah menyaksikannya berulang kali bahwa sepatu membawa segala macam kotoran tak terlihat.” Saat kotoran masuk ke serat karpet, terutama karpet tebal, serat akan terurai dan cepat rusak.

Membiasakan melepas sepatu sebelum masuk rumah dan menyediakan sandal atau kaus kaki bersih untuk tamu sangat dianjurkan. Selain menjaga kebersihan karpet, ini juga membuat pintu masuk tetap rapi dengan penggunaan lemari penyimpanan sepatu.

2. Tidak Membersihkan Debu di Bawah Karpet
Selain menyedot debu permukaan karpet, penting untuk mengangkat dan membalik karpet secara berkala. Kebiasaan ini membantu melepaskan kotoran yang menumpuk di bawahnya, yang seharusnya hanya menggesek lantai.

Sofia menyarankan untuk menyedot debu beberapa kali seminggu di area yang sering dilalui, terutama jika memiliki hewan peliharaan. Jika diabaikan, kotoran ini bisa membuat karpet lebih kotor dan mengurangi masa pakainya.

3. Memilih Karpet yang Tidak Sesuai Lokasi
Tidak semua karpet cocok untuk setiap ruangan. Taylor Riley, pakar kebersihan dari GermSmart Commercial Cleaning, menjelaskan, karpet berbulu tebal tidak cocok diletakkan di bawah meja makan.

Serat panjang mudah menjebak remah, tumpahan, dan bulu hewan peliharaan yang sulit dijangkau penyedot debu biasa. Untuk area seperti meja makan dan pintu masuk, sebaiknya gunakan karpet tipis atau karpet khusus untuk dalam dan luar ruangan, seperti karpet polipropilena yang mudah dibersihkan.

Cara Merawat Karpet Agar Tetap Bersih dan Tahan Lama

4. Tidak Menggunakan Keset di Pintu Masuk
Jade Piper, Manajer Operasional BetterCleans, menekankan pentingnya keset di pintu masuk. Keset adalah pertahanan pertama yang menangkap kotoran sebelum masuk ke dalam rumah.

Tanpa keset, karpet dalam ruangan menjadi tempat pertama yang “membersihkan” kotoran dari sepatu, sehingga cepat kotor dan bau. Jika sering membiarkan sepatu masuk, penggunaan keset sangat vital.

5. Mengabaikan Pembersihan Mendalam
Menyedot debu secara rutin memang penting, namun tidak cukup. Kotoran, minyak, dan alergen dapat menempel dalam lapisan karpet yang sulit dijangkau vacuum cleaner biasa.

Taylor menyarankan melakukan pembersihan mendalam setiap tiga bulan dengan ekstraktor karpet atau bilas air panas. Alternatif lain adalah pembersihan uap yang dapat melonggarkan kotoran dan memudahkan penyedotan.

6. Menggunakan Produk Pembersih yang Salah
Penggunaan produk pembersih yang tidak sesuai dapat merusak karpet, terutama yang halus. Bahan kimia keras atau pembersih ber-pH tinggi dapat memudarkan warna dan merusak serat karpet.

Sofia mengingatkan agar menggunakan pembersih dengan pH netral atau campuran cuka dan air dengan jumlah sedikit. Jangan terlalu banyak menuangkan produk agar tidak menyebabkan karpet basah, bau apak, dan residu sabun yang menarik kotoran.

7. Membiarkan Tanaman Dalam Ruangan Menetes ke Karpet
Tanaman hias memang mempercantik ruangan, tetapi penyiraman yang berlebihan bisa membuat karpet terkena air dan meninggalkan noda. Jade Piper menjelaskan bahwa noda dan bau apak bisa muncul di balik karpet akibat kelembapan yang terserap.

Merawat tanaman dengan hati-hati tidak hanya menjaga tanaman tetap hidup, tetapi juga melindungi karpet dan lantai dari kerusakan.

Memperhatikan kebiasaan sehari-hari yang tidak disadari ini bisa mengubah kondisi karpet di rumah. Dengan menerapkan aturan sederhana seperti melepas sepatu, memilih karpet sesuai lokasi, dan melakukan pembersihan mendalam secara rutin, kamu bisa menjaga karpet tetap bersih, wangi, dan tahan lama.

Ingat, karpet yang terawat bukan hanya meningkatkan estetika rumah, tetapi juga kesehatan seluruh anggota keluarga.

Terkini

Contoh Makanan Sehat Olahan yang Praktis dan Bernutrisi

Senin, 06 Oktober 2025 | 22:41:11 WIB

Cara Menabung Emas di BSI Mobile untuk Pemula

Senin, 06 Oktober 2025 | 22:41:11 WIB

5 Jenis Asuransi Terbaik untuk Anak dan Manfaatnya

Senin, 06 Oktober 2025 | 22:35:34 WIB

10 Makanan Sehat & Bergizi Untuk Tubuh Sehat Setiap Hari

Senin, 06 Oktober 2025 | 22:35:33 WIB