Simulasi Token Listrik PLN: Tarif Listrik PLN Oktober–Desember 2025

Kamis, 09 Oktober 2025 | 08:02:51 WIB
Simulasi Token Listrik PLN: Tarif Listrik PLN Oktober–Desember 2025

JAKARTA - Pelanggan listrik prabayar PLN perlu memahami tarif per kWh yang berlaku. Perbedaan tarif antara 900 VA dan 1.300 VA memengaruhi jumlah listrik yang diterima dari pembelian token.

Per Rabu, 1 Oktober 2025, tarif listrik PLN untuk pelanggan nonsubsidi ditetapkan tetap hingga akhir tahun. Kebijakan ini diambil untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah fluktuasi biaya energi.

“Secara akumulasi, perubahan parameter makro seharusnya menyebabkan kenaikan tarif listrik. Namun, untuk menjaga daya beli masyarakat, pemerintah memutuskan tarif listrik tetap hingga akhir tahun,” kata Plt. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Tri Winarno.

Bagi pelanggan rumah tangga nonsubsidi, tarif per kWh berbeda sesuai daya listrik yang digunakan. Hal ini penting diperhatikan agar anggaran listrik bulanan bisa diatur lebih efisien.

Daftar Tarif Dasar Listrik PLN Oktober–Desember 2025

Berikut rincian tarif dasar listrik (TDL) yang berlaku mulai 1 Oktober 2025. Data mencakup pelanggan rumah tangga, bisnis, industri, fasilitas pemerintah, penerangan jalan, dan pelayanan sosial.

Golongan PelangganDaya (VA)Tarif Dasar Listrik (Rp/kWh)
Rumah Tangga Nonsubsidi900 VA (R-1/TR)1.352
 1.300 VA (R-1/TR)1.444,70
 2.200 VA (R-1/TR)1.444,70
 3.500–5.500 VA (R-2/TR)1.699,53
 6.600 VA ke atas (R-3/TR)1.699,53
Rumah Tangga Subsidi450 VA (R-1/TR)415
 900 VA (R-1/TR)605
Bisnis6.600 VA–200 kVA (B-2/TR)1.444,70
 >200 kVA (B-3/TM, TT)1.114,74
Industri>200 kVA (I-3/TM)1.114,74
 >30.000 kVA (I-4/TT)996,74
Fasilitas Pemerintah6.600 VA–200 kVA (P-1/TR)1.699,53
 >200 kVA (P-2/TM)1.522,88
Penerangan Jalan UmumP-3/TR1.699,53
Pelayanan Sosial450 VA (S-1/TR)325
 900 VA (S-1/TR)455
 1.300 VA (S-1/TR)708
 2.200 VA (S-1/TR)760
 3.500 VA–200 kVA (S-1/TR)900
 >200 kVA (S-2/TM)925

Dengan tabel ini, pelanggan dapat membandingkan tarif listrik sesuai golongan dan daya. Penetapan tarif tetap triwulan IV-2025 memberi kepastian anggaran bulanan.

Simulasi Token Listrik Prabayar

Pelanggan prabayar dapat menghitung jumlah kWh dari token menggunakan rumus: (Harga token – Pajak Penerangan Jalan) ÷ Tarif dasar listrik. Simulasi ini penting agar pelanggan mengetahui seberapa besar listrik yang diperoleh dari nominal tertentu.

Contoh di Jakarta dengan PPJ 3 persen: pelanggan 900 VA membeli token Rp 50.000. Hitungan: (50.000 – 1.500) ÷ 1.352 = 36,00 kWh.

Sementara pelanggan 1.300 VA untuk nominal sama memperoleh 33,57 kWh. Artinya, pelanggan 900 VA menerima sekitar 2,43 kWh lebih banyak dibanding 1.300 VA.

Perbedaan semakin terasa untuk token Rp 100.000, di mana pelanggan 900 VA mendapatkan 72,00 kWh, sedangkan 1.300 VA hanya 67,14 kWh. Informasi ini membantu masyarakat mengatur konsumsi listrik dengan lebih efisien.

Efisiensi dan Penyesuaian Daya Rumah Tangga

Daya 900 VA terlihat lebih hemat untuk rumah tangga kecil dengan penggunaan lampu, televisi, dan kipas angin. Namun, jika kebutuhan meningkat, misalnya kulkas atau AC, daya 900 VA berisiko sering trip karena beban berlebih.

Sebaliknya, daya 1.300 VA memberi fleksibilitas lebih besar tanpa khawatir listrik padam. Selisih tarif per kWh sekitar 7 persen membuat pengaturan biaya bulanan menjadi lebih efisien bagi pelanggan.

Pelanggan dapat menyesuaikan daya listrik melalui PLN Mobile atau kantor pelayanan terdekat. Kebijakan tarif listrik tetap ini memberi ruang bagi rumah tangga untuk menata ulang konsumsi listrik tanpa kenaikan mendadak.

Selain itu, Pajak Penerangan Jalan berbeda antar daerah, antara 3–10 persen. Hal ini turut memengaruhi jumlah kWh yang diterima pelanggan prabayar.

Masyarakat disarankan memperhitungkan faktor PPJ saat membeli token, terutama untuk pelanggan listrik prabayar. Dengan pemahaman ini, pelanggan dapat memaksimalkan penggunaan listrik sesuai kebutuhan rumah tangga.

Penetapan tarif listrik tetap hingga akhir tahun sekaligus memberikan kepastian pengeluaran bulanan. Ini juga memudahkan perencanaan keuangan rumah tangga tanpa harus khawatir adanya kenaikan mendadak.

Dengan simulasi kWh dan pemahaman perbedaan daya, pelanggan dapat menyesuaikan konsumsi listrik agar lebih hemat. Kebijakan ini menunjukkan keseimbangan antara menjaga daya beli masyarakat dan kelangsungan operasional PLN.

Terkini