Obat Nyamuk

Ekspor Obat Nyamuk Coil RI Meningkat, Dipercaya Pasar Global dan Bernilai Tambah Tinggi

Ekspor Obat Nyamuk Coil RI Meningkat, Dipercaya Pasar Global dan Bernilai Tambah Tinggi
Ekspor Obat Nyamuk Coil RI Meningkat, Dipercaya Pasar Global dan Bernilai Tambah Tinggi

JAKARTA - Obat nyamuk coil buatan Indonesia semakin diminati pasar global. Produk ini masuk dalam kategori HS 38086110, atau mosquito repellent coils, dengan kemasan ritel maksimal 300 gram.

Dari Januari hingga Juni 2025, nilai ekspor coil Indonesia mencapai 8,225 juta dolar AS, meningkat 1,25% dibanding periode yang sama tahun lalu. Angka ini menunjukkan tingginya permintaan global terhadap produk antinyamuk buatan dalam negeri.

Negara tujuan utama ekspor adalah Meksiko, senilai 7,53 juta dolar AS, diikuti Taiwan, Afrika Selatan, Mauritius, serta beberapa negara di Asia Tenggara dan Amerika Latin. Data ini menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu eksportir utama produk antinyamuk coil.

Manufaktur Coil dan Nilai Tambah Produk

Obat nyamuk jenis coil bukanlah komoditas mentah. Produk ini merupakan hasil manufaktur dengan nilai tambah tinggi, memadukan bahan baku lokal dengan teknologi sederhana.

Komposisinya mencakup serbuk kayu, tepung kulit kelapa, pati, serta bahan aktif insektisida seperti pyrethrum atau turunannya, misalnya prallethrin. Bahan ini dicetak dalam bentuk spiral padat, dikeringkan, dan dikemas untuk penjualan ritel.

Formulasi coil memungkinkan pembakaran lambat yang melepaskan asap berisi partikel insektisida, efektif menghalau nyamuk di area terbuka. Karakter produk ini membuat coil relevan di wilayah tropis dan subtropis, di mana penyakit tular vektor seperti malaria dan demam berdarah masih menjadi isu kesehatan utama.

Pasar Global dan Faktor Permintaan

Permintaan coil dari negara seperti Meksiko dan Afrika Selatan dipengaruhi oleh faktor iklim dan kebutuhan perlindungan murah serta mudah diakses. Di Asia Tenggara, pasar tetap stabil, dengan Filipina dan Thailand sebagai importir setia.

Secara global, Indonesia menempati posisi strategis dalam perdagangan coil, sejajar dengan China dan Malaysia sebagai eksportir utama. Beberapa negara Afrika Timur, seperti Tanzania, Uganda, dan Pantai Gading, menunjukkan potensi pasar yang terus berkembang karena pola konsumsi masih mengandalkan produk pembakaran tradisional.

Proses ekspor tidak hanya menekankan harga kompetitif, tetapi juga kualitas dan kemasan yang sesuai regulasi negara tujuan. Produsen domestik menyesuaikan formulasi dan desain kemasan agar memenuhi standar bahan aktif dan kadar emisi asap.

Nilai Ekonomi dan Prospek Jangka Panjang

Kinerja ekspor yang solid membuktikan bahwa obat nyamuk coil telah menjadi produk bernilai tambah tinggi di industri kimia rumah tangga nasional. Produk ini memadukan bahan baku lokal dengan teknologi formulasi sederhana, namun memiliki harga jual yang menarik di pasar internasional.

Prospek jangka panjang ekspor coil masih terbuka lebar. Pertumbuhan populasi di negara tropis dan meningkatnya kesadaran akan pencegahan penyakit menambah permintaan global. Namun, produsen dihadapkan pada tantangan inovasi, terutama dalam menciptakan varian coil rendah asap dan berbahan nabati yang lebih ramah lingkungan.

Permintaan internasional yang stabil juga mendorong produsen untuk terus meningkatkan kualitas produk. Inovasi dalam kemasan dan formula menjadi kunci agar coil Indonesia tetap kompetitif di pasar global.

Coil RI Tetap Menjadi Produk Unggulan Ekspor

Ekspor obat nyamuk coil Indonesia menunjukkan kombinasi antara kualitas produk, harga kompetitif, dan permintaan global yang tinggi. Dengan inovasi berkelanjutan, coil buatan dalam negeri diprediksi tetap menjadi unggulan di pasar internasional.

Produk ini tidak hanya memberikan nilai ekonomi bagi industri kimia rumah tangga, tetapi juga membantu masyarakat global menghadapi risiko penyakit yang dibawa nyamuk. Indonesia pun semakin memperkuat posisinya sebagai eksportir utama obat nyamuk coil di dunia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index