Investasi Nasional

Kadin Dorong Dunia Usaha Manfaatkan Likuiditas untuk Percepat Investasi Nasional

Kadin Dorong Dunia Usaha Manfaatkan Likuiditas untuk Percepat Investasi Nasional
Kadin Dorong Dunia Usaha Manfaatkan Likuiditas untuk Percepat Investasi Nasional

JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menegaskan pentingnya peran dunia usaha dalam mengoptimalkan likuiditas yang tersedia di pasar keuangan. Pemanfaatan dana tersebut dinilai dapat menjadi motor utama untuk mempercepat arus investasi dan memperkuat daya beli masyarakat.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, menyampaikan bahwa likuiditas yang tinggi saat ini perlu segera dikonversi menjadi kegiatan ekonomi produktif di lapangan. Menurutnya, langkah cepat dalam mengalirkan dana ke sektor riil akan membantu mempercepat perputaran uang dan memperkuat stabilitas ekonomi nasional.

Konversi Likuiditas Menjadi Pergerakan Ekonomi Nyata

“Tantangan terbesar adalah bagaimana bisa mengonversi likuiditas di atas menjadi likuiditas di lapangan. Karena perputaran uang terjadi karena adanya spending dan pergerakan ekonomi. Jadi konversi ini harus dilakukan secepat mungkin,” kata Anindya Bakrie dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat, 10 Oktober 2025.

Ia menegaskan, uang yang berputar di sistem keuangan harus segera mengalir ke sektor produktif agar memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Dengan begitu, dunia usaha tidak hanya menjaga kestabilan pasar, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi secara merata di berbagai sektor.

Anindya menilai bahwa momentum ini menjadi kesempatan penting untuk memperkuat basis investasi di dalam negeri. Ia mengajak para pelaku usaha untuk melihat likuiditas yang tersedia bukan hanya sebagai dana mengendap, melainkan sebagai peluang menggerakkan roda ekonomi nasional.

Kadin berharap, peran aktif dunia usaha dalam memanfaatkan likuiditas dapat mempercepat pemulihan ekonomi serta menciptakan lapangan kerja baru. Upaya ini sekaligus dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan memperluas akses ke sektor keuangan.

Apresiasi untuk Kebijakan Pemerintah dalam Menjaga Likuiditas

Dalam kesempatan yang sama, Anindya menyampaikan apresiasi terhadap langkah pemerintah yang telah berupaya menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Ia menilai kebijakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam menyediakan likuiditas bagi perekonomian menjadi pondasi penting bagi sektor swasta untuk bergerak lebih agresif.

“Kami mengapresiasi langkah pemerintah melalui Kementerian Keuangan yang telah menyediakan likuiditas ke sistem perekonomian,” ujarnya. Ia menambahkan, dukungan tersebut menjadi bukti komitmen pemerintah dalam menjaga keseimbangan fiskal di tengah dinamika global.

Namun demikian, Anindya menekankan bahwa tantangan berikutnya adalah bagaimana dana tersebut dapat dimanfaatkan dengan efisien. Ia mendorong agar dunia usaha segera memanfaatkan peluang yang ada untuk menciptakan investasi nyata di lapangan.

“Likuiditas yang tersedia tidak akan berdampak signifikan jika tidak dikonversi menjadi kegiatan ekonomi riil. Karena itu, kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha harus diperkuat,” katanya.

Pendalaman Pasar Modal sebagai Solusi Pembiayaan Jangka Panjang

Selain menyoroti pentingnya investasi riil, Anindya juga menekankan perlunya memperdalam pasar modal domestik. Menurutnya, pasar modal dapat menjadi sarana efektif bagi perusahaan nasional untuk memperoleh akses pendanaan yang lebih luas dan efisien.

“Pasar modal adalah salah satu cara untuk risk financing. Kalau likuiditas keuangan sudah ada dan pembiayaan berbasis ekuitas juga kuat, seharusnya ekonomi bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.

Ia berharap semakin banyak perusahaan nasional yang berani melakukan penawaran umum perdana atau listing di bursa saham. Langkah ini akan memperkuat ekosistem investasi nasional sekaligus memberikan alternatif pembiayaan yang berkelanjutan bagi dunia usaha.

Pendalaman pasar modal, lanjut Anindya, juga akan mendorong masyarakat untuk lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi. Dengan meningkatnya partisipasi publik, perputaran dana di sektor keuangan akan semakin produktif dan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Kebijakan Penempatan Dana Pemerintah di Bank Himbara

Sementara itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menuturkan bahwa pemerintah telah menempatkan dana sebesar Rp200 triliun ke bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Langkah ini dilakukan untuk menjaga stabilitas fiskal dan memperluas kemampuan perbankan dalam menyalurkan kredit.

Kebijakan tersebut, menurut Purbaya, berhasil mengubah persepsi terhadap kondisi keuangan nasional yang sebelumnya dianggap terbatas. “Tiba-tiba mengubah image fiskal kita tadinya ‘gak’ punya duit sekarang kebanyakan duit,” ujarnya di Jakarta, Kamis, 9 Oktober 2025.

Purbaya menjelaskan bahwa penempatan dana pemerintah di Himbara memberikan banyak manfaat, mulai dari peningkatan likuiditas hingga percepatan penyaluran kredit ke sektor produktif. Dampak positif ini diharapkan dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional.

Ia menambahkan bahwa langkah tersebut juga membantu memacu konsumsi dan investasi masyarakat. Dengan meningkatnya arus dana di sektor riil, daya beli masyarakat diharapkan terus terjaga sehingga mendorong perputaran ekonomi secara menyeluruh.

Realisasi Penyaluran Likuiditas oleh Bank Himbara

Dari laporan yang diterima, realisasi serapan likuiditas yang telah disalurkan bank-bank penerima mencapai Rp112,4 triliun atau sekitar 56 persen dari total dana yang ditempatkan. Angka ini menunjukkan bahwa sebagian besar dana sudah mulai bekerja di sektor ekonomi nyata.

Secara rinci, Bank Mandiri telah menyalurkan Rp40,6 triliun dari total Rp55 triliun dana yang diterima. Sementara itu, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyalurkan Rp33,9 triliun dari jumlah yang sama. Adapun Bank Negara Indonesia (BNI) telah menyalurkan Rp27,6 triliun dari total Rp55 triliun dana yang diterima.

Menurut Purbaya, capaian ini menunjukkan bahwa sinergi antara pemerintah dan perbankan berjalan efektif. Dengan perputaran dana yang semakin besar di sektor riil, ekonomi nasional diharapkan akan semakin dinamis dan produktif.

Kebijakan penempatan dana ini sekaligus menjadi langkah strategis untuk memastikan ketersediaan pembiayaan bagi dunia usaha. Hal ini sejalan dengan harapan Kadin agar likuiditas di sistem keuangan dapat segera dikonversi menjadi kegiatan investasi yang berdaya dorong tinggi.

Kolaborasi Pemerintah dan Dunia Usaha untuk Akselerasi Pertumbuhan

Anindya menegaskan bahwa kolaborasi yang solid antara pemerintah, perbankan, dan dunia usaha menjadi kunci keberhasilan ekonomi nasional. Ia optimistis jika semua pihak bergerak searah, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat terakselerasi dengan baik.

Dengan dukungan kebijakan fiskal yang kuat dan stabilitas moneter yang terjaga, Indonesia memiliki peluang besar untuk memperkuat basis industrinya. “Sekarang waktunya kita memastikan likuiditas yang tersedia benar-benar menggerakkan ekonomi di lapangan,” pungkasnya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index