JAKARTA - Pergerakan harga emas di Pegadaian kembali menunjukkan dinamika menarik pada Jumat, 10 Oktober 2025. Tiga merek logam mulia yang dijual melalui platform resmi Sahabat Pegadaian, yaitu Antam, Galeri24, dan UBS, mencatatkan perubahan harga dengan tren yang bervariasi.
Kenaikan paling menonjol terjadi pada produk emas Antam yang terus menunjukkan penguatan. Harga jual per gram kini mencapai Rp2.419.000, naik dari sebelumnya Rp2.411.000.
Produk emas Galeri24 juga mengalami peningkatan harga meski dalam skala lebih kecil. Harga per gramnya naik dari Rp2.304.000 menjadi Rp2.306.000.
Sementara itu, harga emas UBS justru bertahan stabil di level Rp2.351.000 per gram. Kondisi ini mencerminkan bahwa pasar emas domestik masih berada dalam fase penyesuaian terhadap fluktuasi harga global.
Di tengah kenaikan tersebut, minat masyarakat terhadap investasi emas masih tetap tinggi. Pegadaian mencatat bahwa variasi produk logam mulia yang tersedia tetap menjadi daya tarik utama bagi investor individu maupun kolektor.
Perbandingan Harga Emas dari Tiga Merek Utama
Setiap produk emas memiliki karakteristik dan rentang harga yang berbeda sesuai berat dan kemasan. Emas Galeri24 misalnya, tersedia mulai dari ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram atau setara dengan 1 kilogram.
Sementara emas UBS dijual dalam kisaran 0,5 gram hingga 500 gram, dengan variasi harga yang menyesuaikan berat dan nilai pasar harian. Antam, sebagai salah satu merek logam mulia paling populer di Indonesia, juga memiliki pilihan ukuran dari 0,5 gram hingga 1.000 gram.
Berikut rincian daftar harga emas terbaru berdasarkan jenis produknya:
Harga emas UBS:
0,5 gram: Rp1.271.000
1 gram: Rp2.351.000
2 gram: Rp4.665.000
5 gram: Rp11.528.000
10 gram: Rp22.933.000
25 gram: Rp57.219.000
50 gram: Rp114.202.000
100 gram: Rp228.313.000
250 gram: Rp570.612.000
500 gram: Rp1.139.880.000
Harga emas Galeri24:
0,5 gram: Rp1.209.000
1 gram: Rp2.306.000
2 gram: Rp4.541.000
5 gram: Rp11.269.000
10 gram: Rp22.479.000
25 gram: Rp56.057.000
50 gram: Rp112.024.000
100 gram: Rp223.937.000
250 gram: Rp559.566.000
500 gram: Rp1.118.580.000
1.000 gram: Rp2.237.159.000
Harga emas Antam:
0,5 gram: Rp1.269.000
1 gram: Rp2.419.000
2 gram: Rp4.774.000
3 gram: Rp7.134.000
5 gram: Rp11.855.000
10 gram: Rp23.652.000
25 gram: Rp58.997.000
50 gram: Rp117.910.000
100 gram: Rp235.738.000
250 gram: Rp589.066.000
500 gram: Rp1.177.911.000
1.000 gram: Rp2.355.780.000
Pergerakan Harga Cerminkan Sentimen Investor
Kenaikan harga emas Antam dan Galeri24 pada awal Oktober ini memperlihatkan bahwa tren permintaan logam mulia masih terjaga. Di sisi lain, kestabilan harga emas UBS menunjukkan keseimbangan antara penawaran dan permintaan di pasar ritel domestik.
Perubahan harga yang relatif kecil ini sering kali dipengaruhi oleh fluktuasi harga emas dunia serta nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Investor cenderung memanfaatkan momen kenaikan terbatas untuk memperkuat portofolio mereka.
Harga emas di dalam negeri juga kerap dipengaruhi oleh kondisi geopolitik global dan kebijakan moneter negara-negara besar. Ketika ketidakpastian meningkat, logam mulia tetap menjadi aset pilihan utama karena dianggap sebagai pelindung nilai (safe haven).
Dalam beberapa bulan terakhir, tren global menunjukkan volatilitas yang lebih tinggi pada harga emas internasional. Hal ini mendorong banyak pelaku pasar domestik untuk memantau harga harian sebelum mengambil keputusan investasi.
Pegadaian sendiri terus menyediakan layanan pemantauan harga melalui situs resminya. Transparansi harga dan ketersediaan produk dari berbagai merek menjadi faktor yang membuat masyarakat semakin percaya dalam berinvestasi melalui platform ini.
Emas Masih Jadi Pilihan Investasi Aman
Kendati harga emas mengalami fluktuasi harian, daya tarik logam mulia sebagai instrumen investasi jangka panjang tetap kuat. Stabilitas nilainya dalam menghadapi tekanan inflasi membuat emas dipandang sebagai aset yang relatif aman dibandingkan instrumen lainnya.
Banyak investor ritel memanfaatkan kenaikan harga periodik sebagai momentum untuk melakukan diversifikasi portofolio. Strategi pembelian bertahap atau “buy on dip” menjadi pola umum yang diterapkan oleh pembeli emas di pasar domestik.
Selain itu, peningkatan akses pembelian melalui kanal digital seperti Sahabat Pegadaian turut memperluas jangkauan konsumen. Calon pembeli kini dapat memantau harga dan membeli logam mulia secara real-time tanpa harus datang langsung ke kantor cabang.
Kondisi pasar saat ini menunjukkan bahwa emas masih memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas keuangan individu. Bagi sebagian besar masyarakat, emas tidak hanya dipandang sebagai investasi, tetapi juga simbol keamanan ekonomi di tengah ketidakpastian global.
Dengan tren kenaikan harga yang masih berlanjut, logam mulia diprediksi tetap menjadi salah satu instrumen investasi favorit menjelang akhir tahun. Para analis memperkirakan, jika ketegangan ekonomi global berlanjut, harga emas berpotensi untuk terus bergerak naik secara bertahap.
Pasar Emas Domestik Tunjukkan Ketahanan Stabil
Pergerakan harga yang terjadi pada 10 Oktober 2025 menjadi sinyal bahwa pasar emas nasional masih dalam kondisi stabil meski menghadapi tekanan eksternal. Pola kenaikan kecil pada dua merek besar menunjukkan adanya penyesuaian pasar yang wajar.
Pegadaian sebagai salah satu lembaga penyalur logam mulia terbesar di Indonesia berperan penting dalam menjaga transparansi harga. Dengan pembaruan harga harian yang akurat, masyarakat dapat menyesuaikan keputusan investasi mereka dengan kondisi pasar terkini.
Kenaikan harga Antam dan Galeri24 serta stabilnya UBS menegaskan keberagaman karakter masing-masing produk emas. Masyarakat dapat memilih merek sesuai kebutuhan, baik untuk investasi jangka panjang maupun pembelian secara bertahap.
Secara keseluruhan, pergerakan harga emas di awal Oktober ini memperlihatkan kombinasi antara kehati-hatian investor dan potensi penguatan di masa mendatang. Dengan permintaan yang tetap tinggi dan pasokan yang stabil, emas masih menjadi primadona dalam instrumen investasi yang paling aman di tengah situasi ekonomi yang dinamis.