JAKARTA - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) mencatatkan kinerja gemilang sepanjang semester I-2025 berkat strategi efisiensi yang dijalankan secara disiplin. Pengendalian biaya umum dan penurunan beban bunga menjadi faktor utama di balik kenaikan laba bersih perusahaan sebesar 27,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Langkah efisiensi ini menunjukkan hasil konkret terhadap peningkatan profitabilitas dan penguatan struktur keuangan perusahaan. IIF mampu menjaga pertumbuhan positif di tengah tekanan ekonomi global dan perubahan dinamika pasar pembiayaan infrastruktur.
Chief Investment Officer IIF, Mohammad Ramadhan Harahap, mengungkapkan bahwa kunci keberhasilan tersebut terletak pada efektivitas dalam mengendalikan biaya. Ia menegaskan bahwa efisiensi biaya umum dan administrasi yang berhasil ditekan hingga 22 persen di bawah anggaran menjadi faktor penting dalam peningkatan laba.
“Kuncinya adalah pengendalian biaya yang efektif. Kami berhasil mengefisienkan biaya umum dan administrasi hingga 22 persen lebih rendah dari anggaran, serta menurunkan biaya bunga, sehingga profit meningkat,” ujar Mohammad Ramadhan Harahap dalam keterangan resmi di Jakarta.
Menurutnya, hasil tersebut mencerminkan keberhasilan strategi manajemen IIF dalam menjaga efisiensi operasional tanpa mengorbankan kualitas pembiayaan. Pendekatan yang berhati-hati dalam pengelolaan beban dan pengendalian risiko turut memperkuat posisi perusahaan di sektor keuangan infrastruktur.
Kinerja Keuangan Meningkat, Efisiensi Jadi Katalis Pertumbuhan
Berdasarkan laporan keuangan IIF, lembaga yang berdiri atas inisiatif pemerintah Indonesia bersama lembaga keuangan internasional ini mencatat laba bersih sebesar Rp85,3 miliar pada semester I-2025. Angka tersebut tumbuh 27,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, laba sebelum pajak tercatat mencapai Rp120,5 miliar atau meningkat 33,4 persen (yoy). Capaian ini memperlihatkan keberhasilan IIF dalam memperkuat fondasi bisnis melalui efisiensi pembiayaan dan optimalisasi sumber pendapatan.
Efisiensi biaya bunga juga menjadi salah satu pendorong utama kenaikan laba. Pendapatan bunga bersih melonjak 32,3 persen menjadi Rp255,1 miliar pada semester I-2025, seiring peningkatan pendapatan bunga sebesar 4,8 persen menjadi Rp626,2 miliar.
Kinerja positif tersebut turut diikuti kenaikan margin laba bersih sebesar 28,4 persen menjadi 13,0 persen. Angka ini mencerminkan kemampuan IIF dalam menjaga tingkat profitabilitas yang sehat di tengah perubahan suku bunga dan tantangan ekonomi global.
Secara keseluruhan, total aset IIF per semester I-2025 tercatat mencapai Rp14,4 triliun. Dari jumlah itu, total kewajiban mencapai Rp11,0 triliun dan ekuitas perusahaan sebesar Rp3,4 triliun.
Struktur keuangan tersebut memperlihatkan kemampuan perusahaan menjaga keseimbangan antara pertumbuhan aset dan pengelolaan liabilitas. IIF tetap berkomitmen mempertahankan rasio keuangan yang solid sebagai dasar dalam memperluas pembiayaan proyek infrastruktur nasional.
Chief Investment Officer IIF yang akrab disapa Idhan itu menjelaskan bahwa selain dari efisiensi biaya, perusahaan juga memperkuat kontribusi pendapatan dari divisi treasuri. Strategi ini dilakukan melalui penempatan dana di pasar uang dan efek jangka pendek dengan pendekatan selektif dan berhati-hati.
Langkah tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa setiap penempatan dana memberikan imbal hasil optimal sesuai profil risiko yang dimiliki perusahaan. Prinsip kehati-hatian dalam investasi menjadi bagian penting dari strategi pengelolaan keuangan IIF.
Pengakuan dan Komitmen ESG Jadi Pilar Keberlanjutan
Kinerja cemerlang yang dicapai IIF turut mendapat pengakuan dari kalangan industri keuangan. Perusahaan berhasil meraih penghargaan Most Trusted Partner In Infrastructure Finance Award, sebuah bentuk apresiasi terhadap kontribusi IIF dalam mendukung pembangunan infrastruktur nasional.
Menurut Idhan, penghargaan tersebut menjadi bukti kepercayaan publik terhadap kinerja dan kredibilitas IIF sebagai mitra strategis dalam pembiayaan infrastruktur di Indonesia. Pengakuan ini juga mencerminkan peran perusahaan di tengah tantangan ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian.
“Penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi atas peran IIF di tengah tantangan dan ketidakpastian ekonomi global, sekaligus mengukuhkan posisi kami sebagai mitra terpercaya dalam pembiayaan infrastruktur di Indonesia,” ujar Idhan.
Selain fokus pada efisiensi dan kinerja keuangan, IIF juga menegaskan komitmennya terhadap penerapan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) berstandar internasional. Komitmen ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam mendorong pembangunan yang berkelanjutan.
Sebagai pionir dalam penerapan ESG di sektor pembiayaan infrastruktur, IIF memastikan bahwa setiap proyek yang dibiayai memperhatikan aspek keberlanjutan. Pendekatan ini diterapkan untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan tanggung jawab sosial.
"Keberhasilan proyek infrastruktur bukan hanya dilihat dari pembangunan fisik, tetapi juga dampaknya terhadap lingkungan dan sosial. Setiap proyek yang kami biayai harus memperhatikan konservasi hayati, perlindungan masyarakat sekitar, pemenuhan hak tenaga kerja, dan mitigasi perubahan iklim," kata Idhan.
Prinsip ESG ini telah menjadi pedoman utama bagi IIF dalam setiap keputusan investasi dan penyaluran pembiayaan. Melalui penerapan prinsip tersebut, perusahaan berupaya memastikan bahwa proyek yang didukung memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan.
Selain itu, IIF terus meningkatkan kapasitas internal dalam menilai risiko non-finansial yang berkaitan dengan faktor sosial dan lingkungan. Pendekatan komprehensif ini menjadi pembeda utama IIF dari lembaga pembiayaan konvensional lainnya.
Dengan strategi efisiensi, manajemen risiko yang disiplin, dan penerapan ESG yang konsisten, IIF semakin memperkuat posisinya sebagai lembaga keuangan pembangunan yang adaptif dan visioner. Perusahaan optimistis dapat mempertahankan tren pertumbuhan positif hingga akhir tahun 2025 dan seterusnya.
Kombinasi antara efisiensi biaya, peningkatan kinerja keuangan, serta komitmen terhadap keberlanjutan menjadikan IIF sebagai contoh lembaga keuangan yang mampu menyeimbangkan profit dan tanggung jawab sosial. Dengan strategi yang terarah, IIF siap melanjutkan kontribusinya dalam mempercepat pembangunan infrastruktur Indonesia menuju masa depan yang inklusif dan berkelanjutan.